5

Situs Biting

Posted by Unknown on 14.26

SEJARAH SINGKAT SITUS BITING LUMAJANG
Situs Biting lumajang merupakan sebuah Situs Sejarah yang terletak di desa Kutorenon, kecamatanSukodono, lumajang, ProvinsiJawa Timur. Situs arkeologis peninggalan abad XIII ini diperkirakan adalah peninggalan dari kerajaan Lamajang.
Kawasan Situs Biting adalah sebuah kawasan ibukota kerajaan Lamajang Tigang Juru yang dipimpin Arya Wiraraja yang dikelilingi oleh benteng pertahanan dengan tebal 6 meter, tinggi 10 meter dan 
panjang 10 km. 



Hasil penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta tahun 1982-1991, Kawasan Situs Biting memiliki luas 135 hektar yang mencakup 6 blok/area:
1. Blok keraton seluas 76,5 ha, b
2. Blok Jeding 5 ha, 
3. Blok Biting 10,5 ha, 
4. Blok Randu 14,2 ha, 
5. Blok Salak 16 ha, dan 
6. Blok Duren 12,8 ha.
Nama Lumajang berasal dari "Lamajang" yang diketahui dari penelusuran sejarah, data prasasti, naskah-naskah kuno, bukti-bukti petilasan, dan hasil kajian pada beberapa seminar dalam rangka menetapkan hari jadinya.
Beberapa bukti arkeologis yang terkait kerajaan lamajang antara lain, Prasasti Mula Malurung, Naskah Negara Kertagama, Kitab Pararaton, Kidung Harsa Wijaya, Kitab Pujangga Manik, Babad Tanah Jawi, dan Serat Kanda dan beberapa prasasti lainya.
Karena Prasasti Mula Manurung dinyatakan sebagai prasasti tertua dan pernah menyebut-nyebut "Negara Lamajang" maka dianggap sebagai titik tolak pertimbangan hari jadi Lumajang.
Prasasti Mula Manurung ini ditemukan pada 1975 di Kediri. Prasasti ini ditemukan berangka 1177 Tahun Saka, mempunyai 12 lempengan tembaga.
Pada lempengan VII halaman a baris 1 - 3 prasasti Mula Manurung menyebutkan "Sira Nararyya Sminingrat, pinralista juru Lamajang pinasangaken jagat palaku, ngkaneng nagara Lamajang."
Arti dari tulisan prasasti itu adalah : Beliau Nararyya Sminingrat (Wisnuwardhana) ditetapkan menjadi juru di Lamajang diangkat menjadi pelindung dunia di Negara Lamajang tahun 1177 Saka.
Dalam Negarakertagama, kawasan ini disebut Arnon dan dalam perkembangannya pada abad ke-17 disebut Renong dan dewasa ini masuk dalam desa Kutorenon yang dalam cerita rakyat identik dengan "Ketonon" atau terbakar. Nama Biting sendiri merujuk pada kosa kata Madura bernama "Benteng" karena daerah ini memang dikelilingi oleh benteng yang kokoh
Berdasarkan penghitungan kalendar kuno, prasasti tersebut diketahui dalam tahun Jawa pada tanggal 14 Dulkaidah 1165 atau tanggal 15 Desember 1255 M.
Mengingat keberadaan Negara Lamajang sudah cukup meyakinkan, yakni pada 1255M itu Lamajang sudah merupakan sebuah negara berpenduduk, mempunyai wilayah, mempunyai raja (pemimpin) dan pemerintahan yang teratur, maka ditetapkanlah tanggal 15 Desember sebagai hari jadi lumajang yang dituangkan dalam Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Lumajang Nomor 414 Tahun 1990 tanggal 20 Oktober 1990.
Upaya konservasi Arkeologi oleh Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit (MPPM) Timur Pada tahun 2010, lahir sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat bernama Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur (MPPM Timur) yang melakukan advokasi pelestarian Situs Biting. Setelah itu juga Komunitas Mahasiswa Peduli Lumajang (KMPL) bergerak dalam advokasi ini dan kemudian juga elemen masyarakat lokal Biting juga mulai sadar akan peninggalan sejarah yang ada di wilayahnya.
Advokasi yang dilakukan oleh para pelestari SitusBiting telah melahirkan berbagai event seperti Napak Tilas yang telah digelar selama 2 kali berturut-turut, lomba lukis benteng maupun seminar Nasional. Untuk acara Napak Tilas kemudian menjadi agenda resmi Pariwisata JawaTimur dari Kabupaten lumajang yang akan diadakan setiap bulan juni.
Pelestarian Situs Biting di Lumajang Jawa Timur merupakan contoh bagi para pecinta dan pelestari sejarah dimana LSM, mahasiswa maupun masyarakat telah bahu-membahu melakukan sosialisasi maupun advokasi terhadap peninggalan sejarah.
Pembangunan Perumahan oleh perum PerumnasNamun kini sangat Ironis dan sangat disayangkan banyak fihak, Pengembangan Proyek perumahan oleh Perum Perumnas masih terus berlanjut dan membuat keberadaan Situs yang diyakini sebagai peninggalan majapahit timur ini semakin memprihatinkan, kerusakan pada sisa peninggalan bersejarah semakin parah dan kritis dikawasan benteng sebelah barat perumahan.
Padahal pemerintah Kabupaten Lumajang sebenarnya telah membentuk Tim peletarian dan Perlindungan Cagar Budaya Kabupaten Lumajangdengan SK Bupati 188.45/41/427.12/2011 tanggal 23 Februari 2011 yang kemudian menghasilkan rekomendasi untuk melindungi Situs Biting sebagai Kawasan Cagar Budaya. Disamping itu Kementrian Sekretariat Negara juga telah mengirimkan surat kepada Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktorat Jendral Sejarah dan Purbakala, Direktorat Peninggalan Purbakala dan Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur dengan surat B-335/Kemsetneg/D-3/Ormas-LSM/SR.02/11/2011 pada tanggal 2 Novemver 2011 yang meminta penanganan masalah Situs Biting sebagaimana laporan dari LSM MPPM Timur. 
Tindak lanjut daripada hal tersebut, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur melalui surat KS.002/0672/BP3JT/KPK/2012 menurunkan Tim Verivikasi untuk melakukan langkah pendataan Cagar Budaya Kabupaten Lumajang termasuk dengan prioritas Situs Biting.




SITUS BITING LUMAJANG
Menilik Struktur Bangunannya Situs Biting Lumajang adalah Sebuah Benteng Raksasa Atau salah satu benteng terbesar yang ada di Indonesia, Fakta ini Mencerminkan Bahwa Lamajang adalah merupakan bekas sebuah kerajaan besar.
Mengingat Situs Bituing lumajang adalah suatu peninggalan arkeologis milik bangsa dan seluruh rakyat indonesia khususnya masyarak lumajang Seyogyanya kepada Pemerintah atau Dinas terkait agar Meninjau ulang kembali kebijakan yang berupa perizinan pembangunan di seputar areal situs Biting lumajangdan Siapapun warga Negara Indonesia Wajib berbangga memiliki Aset hasil Mahakarya leluhur bangsanya sendiri dan mendukung upayaPelestarian Situs Biting Lumajang Agar Menjadi Kawasan Cagar Budaya Nasional Sesuai dengan Undang-undang No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.


7

PURA MANDAGIRI

Posted by Unknown on 10.21


Pura Mandara Giri Semeru Agung salah satu Pura mbak-mbak mejeng di depan Pura Mandara Giri Semeru Agung. Setiap akhir pekan ada saja rombongan yang berkunjung ke pura ini. Kebanyakan pengunjung adalah dari pulau seberang, pulau Bali. Dan acara paling ramai yang diselenggarakan disini adalah pada saat ulang tahun pura (Piodalan).


Awalnya Pura Mandara Giri hanya berada diatas tanah pekarangan seluas 20 x 60 meter. Setelah 3 tahun kemudian, areal tanah berkembang menjadi dua hektar. Sehingga, bangunan pura yang semula nampak sederhana, kini, sudah berkembang megah. Menjaga senyawa bangunan, dan fungsinya, pura ini tak pernah sepi dari aktifitas keagamaan. Bermula dari upacara Pamlaspas Alit dan Mapulang Dasar Sarwa Sekar yang digelar pada Minggu manis, Wuku Menail, 8 Maret 1992.
Akses menuju pura, jalannya sudah cukup baik. Bahkan, mampu mengakomodir rombongan puluhan Bus dari Bali yang datang untuk melakukan peribadatan. Hindu akhirnya berhasil mewujudkan gagasannya untuk mendirikan Pura ini, meskipun diawal hanya bangunan yang sederhana. Beberapa tokoh Hindu di Bali menyambut baik gagasan ini. Karena, umat Hindu Bali pernah mengadakan nuur tirta (pengambilan air suci) di Patirtaan Watu Kelosot, kaki Gunung Semeru, lalu dibawa ke Bali.
Latar Belakang Lokasi

Latar belakang pemilihan lokasi Pura ini di kaki Gunung Semeru berkaitan dengan mite pemindahan puncak Gunung MahamĂšru dari India ke Jawa, sebagaimana dikisahkan dalam naskah Tantu PanggĂȘlaran. Lokasinya berada  di  tanah yang cukup tinggi sehingga pengunjung harus meniti tangga untuk  ke Pura ini.
Struktur dan komponen-komponen arsitekturnya mengikuti gaya arsitektur pura-pura di Bali seperti pada umumnya, yaitu arsitektur trdisional Bali yang masih mengikuti gaya arsitektur zaman kerajaan. Gaya arsitektur ini dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dengan dasar-dasar filsafat dalam ajaran agama Hindu sendiri. Landasan filosofis arsitektur terteliti dipaparkan dengan latar belakang alam pikiran keagamaan pemangkunya, yaitu agama Hindu, yang visualisasinya tergambarkan pada tata ruang, bentuk bangunan dan bahan bangunan yang digunakan.
Arsitektur pura ini menggunakan arsitektur tradisional  Bali yang masih mengikuti gaya arsitektur zaman kerajaan Majapahit.


Di kawasan Pura ini banyak terdapat bangunan pendukung Di antaranya adalah ruangan semacam pendapa atau  aula, Bale Gajah itu terdapat ornament beberapa patung  gajah, CandiBentar (apit surang), dan candi kurung (gelungkuri). Ada juga, suci sebagai dapur khusus dan bale patandingan.
Untuk di areal ruangan tersebut pengunjung diijinkan masuk dengan memberitahu dan meminta izin terlebih dahulu kepada petugas. Sedangkan untuk Pura Utama, bagi pengunjung yang bukan umat Hindu dan tidak ada keperluan untuk beribadah, pengunjung dilarang untuk memasukinya. (SB-lika)

5

Danau Ranu Kumbolo

Posted by Unknown on 10.15


Jika Anda ingin merasakan sensasi mendaki di puncak Semeru, ada baiknya jika Anda berkunjung ke Danau Ranu Kumbolo terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan, Danau Ranu Kumbolo terletak di bagian lereng Gunung Semeru. Danau ini juga termasuk tempat untuk mengambil air terakhir sebelum akhirnya melanjutkan pendakian menuju puncak Semeru. Terlebih lagi, Anda tak akan menjumpai sumber mata air lainnya hingga puncak Semeru selain danau ini.







TANJAKAN CINTA
                Di Ranu Kumbolo terdapat sebuah tanjakan yang disebut-sebut sebagai tanjakan cinta. Karena kedua sisi dari kedua bukit tersebut seperti lambang cinta. kata orang-orang jika kita menaiki bukit tersebut dan terus memikirkan orang yang kita cintai, maka kita akan mendapatkan cinta atau seseorang yang dicintai atau diharapkan oleh kita. Tapi dengan syarat selama menaiki bukit tersebut tidak boleh menoleh kebawah atau kebelakang sekalipun.




6

Goa Tetes

Posted by Unknown on 10.07

Objek wisata Goa Tetes, terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, dan Kabupaten Lumajang. Banyak wisatawan yang sering berkunjung ke tempat wisata ini, sebab menawarkan pesona alam yang begitu eksotis dan menarik untuk dilihat. Dari jantung kota Lumajang menuju Goa Tetes hanya membutuhkan jarak 55 km saja menuju arah selatan. Perjalanan lebih menarik lagi saat Anda berjalan kaki, setelah sampai di areal tempat parkir sampai kira-kira 1 km. Pemandangan dari beberapa air terjun yang ditawarkan saat melalui perjalanan menuju Goa Tetes ini, nampaknya sangat memanjakan mata. Setelah sampai di Goa Tetes, Anda akan disambut langsung oleh fenomena stalagtit dan stalagmit yang tersedia di Goa Tetes yang tampak eksotis dengan warna yang beragam. Selain itu, objek wisata ini juga dipercaya masyarakat sekitar bisa menyatukan perpecahan rumah tangga kembali.





5

Danau Segitiga

Posted by Unknown on 07.54
Obyek wisata di Lumajang ini merupakan 3 wisata danau yang lokasinya cukup berdekatan. Ketiga danau tersebut adalah Danau Klakah, Danau Bedali, dan Danau Pakis. Jarak antara Danau Klakah dan Danau Bedali adalah sekitar 6 km, sedangkan Danau Bedali dan Danau Pakis memiliki jarak kurang lebih 7 km.

Danau Klakah berada di Desa Tegalrandu, Kec. Klakah, Kab. Lumajang. Tempat wisata ini berada di ketinggian 900 meter dpl, dan berjarak sekitar 20 km dari pusat Kota Lumajang. Danau dengan luas kurang lebih 22 hektar, memiliki kedalaman hingga 28 meter.
Ketika berada di lokasi wisata ini, wisatawan dapat melihat panorama alam Gunung Lamongan yang tinggi puncaknya mencapai 1.668 meter dpl. Selain itu, Anda juga dapat mencoba kelezatan buah nangka Klakah. Terdapat beberapa pedagang buah nangka yang siap menjajakan dagangannya di sepanjang jalan raya.

Danau Bedali berada pada  ketinggian 700 meter dpl. Luas danau yang berhawa sejuk ini adalah sekitar 25 hektar, dengan kedalaman kurang lebih 28 meter. Obyek wisata danau yang indah ini berada di bawah permukaan tanah, sehingga untuk tiba di tepi danau wisatawan harus berjalan kaki menuruni tebing.
Setelah puas bersantai di tepi danau, lanjutkan petualangan menuju ke 2 air terjun yang berada dekat dengan lokasi danau. Danau Bedali berada di Desa Ranu Bedali, Kec. Ranuyoso, Kab. Lumajang.

Danau Pakis berlokasi di Desa Ranu Pakis. Apabila wisatawan berangkat dari Danau Klakah dengan menggunakan kendaraan bermotor, membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menuju ke tempat wisata ini.
Danau Pakis berada pada ketinggian 600 meter dpl. Luas obyek wisata danau ini adalah sekitar 50 hektar, dan kedalamannya mencapai 26 meter.


5

Coban Pawon

Posted by Unknown on 14.27


Coban Pawon atau biasa disebut Antrukan Pawon memiliki keunikan tersendiri, di mana air terjun ini berada di dalam goa yang menyerupai pawon (dapur tempat memasak). Setiap percikan air terjun ini diyakini bisa membantu penyembuhan penyakit. Nah, kalau kamu berminat datang ke sini, lokasinya terletak di Dusun Kertowono, Desa Wangkit, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Coban ini memiliki ketinggian sekitar 15 meter, dengan air yang menimpa lobang goa yang ada di bawahnya. Kalau dilihat dari kejauhan, bentuk pawon tersebut sangatlah jelas dan terlihat detailnya. Bahkan, cahaya matahari yang menerawang masuk pun jadi terlihat lebih indah. Terlebih lagi, jika kamu masuk ke dalam goa yang berdiameter sekitar 6 meter ini, maka kamu akan mendapati sebuah sungai yang mengalir menuju hilir. Udah kebayang, kan? Nah, untuk biaya masuknya dipatok dengan harga Rp. 5000,00 lengkap dengan biaya parkir kendaraan roda dua.



Cortesy of http://ngadem.com/tempat-wisata-hits-di-lumajang/



5

Air Terjun Watu Lapis

Posted by Unknown on 14.24
Air terjun Watu Lapis terletak di Mbenciran, Dusun Tawonsongo, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang. Lokasi wisata air terjun ini bisa ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Perlu kamu ketahui, bahwa di sini tidak ada angkutan umum yang bisa mengantarkanmu ke sana. Jadi, kamu harus memakai kendaraan pribadi. Jarak tempuhnya dari pusat Kota Lumajang sekitar 35 km, atau sekiranya dengan estimasi waktu sekitar 1,5 jam perjalanan.
Obyek wisata Air Terjun Watu Lapis ini masih tergolong baru di kalangan wisatawan lokal maupun luar daerah, karena baru ditemukan pada tahun 2013 silam. Nah, istimewanya lagi, di sini kamu juga bisa melihat pemandangan perkebunan kopi yang cukup luas. Karena memang, letak air terjun ini berada di kawasan perkebunan tersebut. Untuk biaya masuknya dipatok dengan harga Rp. 7000,00 lengkap dengan biaya parkir kendaraan roda dua.

Cortesy of http://ngadem.com/tempat-wisata-hits-di-lumajang/


6

Air Terjun Manggisan

Posted by Unknown on 14.12
Air Terjun Manggisan memiliki nama lain yaitu Air Terjun Pronojiwo. Air Terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 54 meter dan debit airnya mencapai 198 liter/detik.
Obyek wisata di Lumajang ini berada di Desa Kandangan, Kec. Senduro, Kab. Lumajang.
Jika berangkat dari pusat Kota Lumajang, Anda harus menempuh jarak sekitar 22 km. Setelah tiba di lokasi parkir kendaraan, perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 1 jam.
Selain menikmati pesona keindahan Air Terjun Manggisan, wisatawan juga dapat berpetualang menuju ke air terjun lainnya dengan ketinggian sekitar 20 meter. Kedua air terjun ini berada pada jarak yang cukup berdekatan.
Sedangkan bagi Anda yang gemar memancing, warga sekitar telah menyediakan fasilitas kolam pancing ikan.

Cortesy of http://www.pergiberwisata.com/wisata-di-lumajang/



5

Air Terjun Kapas Biru

Posted by Unknown on 14.07
Lokasinya terletak di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, atau masih searah dengan jalur yang menuju ke Air Terjun Tumpak Sewu dan Goa Tetes. Nah, kalau kamu dari arah Malang, kamu bisa lewat jalur Malang – Turen – Dampit – Pronojiwo. Sesampainya di kecamatan Pronojiwo, carilah Kantor Polsek Pronojiwo. Tak jauh dari situ, ada jalan tikungan dan di sebelah kanan jalannya ada tulisan “Air Terjun Kapas Biru”. Maka ikuti saja penunjuk arah tersebut. Oke, setelah sampai di lokasi, kamu akan dikenai biaya parkir kendaraan sebesar Rp. 2000,00 (motor) dan Rp. 5000,00 (mobil). Sedangkan biaya masuknya berkisar antara Rp. 5000,00 – Rp. 7000,00 (tergantung pada hari apa kamu berkunjung ke lokasi). Di sini kamu bisa menikmati pesona air terjun yang mengalir deras dari ketinggian 50 meter. Tak hanya itu, Genks. Air terjun ini juga dihiasi oleh tebing-tebing batu yang menjulang tinggi, yang akan menambah kesan artistik obyek wisata ini. 


Cortesy of http://ngadem.com/tempat-wisata-hits-di-lumajang/



 


6

AIR TERJUN TUMPAK SEWU

Posted by Unknown on 14.01

Lokasinya terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Di sini kamu bisa menemukan sebuah air terjun cantik dengan bentuk yang menyerupai tirai-tirai air yang memukau. Nah, sesampainya di pintu gerbang obyek wisata ini, kamu bisa memarkirkan kendaraanmu di tempat parkir yang sudah disediakan. Biayanya berkisar di angka 2 ribu rupiah sampai 10 ribu rupiah—tergantung kendaraan yang kamu pakai. Selanjutnya, kamu akan dikenai biaya restribursi sebesar 8 ribu rupiah per-orang untuk memasuki obyek wisata Air Terjun Tumpak Sewu.


6

Pantai Wotgalih

Posted by Unknown on 08.06


Pasir hitamnya terasa lembut di kaki dan dikenal dengan nama pasir besi. Pantai Wotgalih berada di Kec. Yosowilangun dengan jarak sekitar 35 km dari pusat Kota Lumajang. Satu hal yang unik, untuk tiba di lokasi pantai wisatawan harus melintasi muara sungai melalui jembatan kayu. Walaupun terbuat dari kayu, jembatan ini masih cukup kuat untuk menahan berat badan kita. Terlihat aktivitas warga setempat yang sedang menjala dan memancing ikan. Dikarenakan jalan untuk menuju ke pantai harus melalui jembatan, maka pantai ini diberi nama “wot” (bahasa Jawa) yang artinya adalah jembatan. Pesona obyek wisata di Lumajang ini akan terlihat semakin cantik pada saat sunset. Tidak hanya panorama di tepi pantai, pesona muara sungai juga terlihat semakin indah pada saat itu.
   



5

Pantai Watu Pecak

Posted by Unknown on 07.52
Obyek wisata di Lumajang ini berada di Desa Selok Awar-awar, Kec. Pasirian. Pantai Watu Pecak terletak di selatan Kota Lumajang dan berjarak kurang lebih 18 km. Apabila wisatawan berangkat dari pusat Kota Lumajang, membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk tiba di lokasi pantai. Selain bersantai sembari menikmati pesona alamnya yang cantik, wisatawan juga dapat bermain air di tepi pantai atau mencoba untuk membangun istana pasir. Pantai yang memiliki ombak yang cukup besar ini, berada dekat dengan Pantai Bambang.

Pantai watu pecak ini berdekatan dengan sebuah jembatan gantung yang dilalui oleh jalan lintas selatan yang namanya jembatar mujur. Tetapi orang lumajang banyak menamai jembatan tersebut dengan sebutan GM yang berarti (Gladak Mujur).




5

Pantai Watu Godeg

Posted by Unknown on 07.23


Obyek wisata pantai yang berada di Kecamatan Tempursari ini, selain memiliki pesona alam pantai yang indah, juga terdapat perbukitan hijau yang sejuk di mata.
Perbukitan tersebut menjadi backgrounddari Pantai Watu Godeg.
Obyek wisata di Lumajang ini berada di selatan kota dengan jarak sekitar 80 km atau sekitar 1,5 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. Tapi jangan khawatir, karena selama perjalanan kalian akan dimanjakan dengan pemandangan bukit-bukit yang ada disekitar jalur menuju pantai Watu Godek.
Kalau kamu berminat untuk mengunjungi obyek wisata ini, biaya retribusi yang harus kamu bayarkan sebesar Rp. 5000,00. Sedangkan biaya parkirnya sebesar Rp. 2000,00 (roda dua) dan Rp. 5000,00 (roda empat).Nama “Watu Godeg” berasal dari bahasa Jawa. Watu memiliki arti Batu, dan Godeg merupakan penyakit kulit seperti kudis & panu. Berdasarkan cerita yang beredar, warga sekitar percaya bahwa dengan berkunjung dan mandi di perairan Pantai Watu Godeg maka dapat menyembuhkan penyakit kulit.
So, kapan mau mlipir ke sini, Genks?

 Cortesy of  http://www.pergiberwisata.com/wisata-di-lumajang/


5

Pantai Tlepuk

Posted by Unknown on 03.10
Satu lagi obyek wisata pantai di Lumajang yang memiliki panorama alam yang menawan. Pantai Tlepuk berada pada jarak sekitar 31 km dari pusat Kota Lumajang. Lokasinya berada di tepi jalan lintas selatan. Selain bersantai, kegiatan yang menyenangkan di kawasan wisata ini adalah bermain air, bermain air, voli pantai, dan memancing. Areal rawa yang berlokasi di sekitar pantai adalah tempat yang tepat untuk memancing ikan. Berwisata ke Pantai Tlepuk bersama dengan keluarga, akan memberikan nuansa liburan yang tak kalah menyenangkan.




5

Pantai Dampar

Posted by Unknown on 03.03
Terletak di Desa Dampar, Kec. Pasirian, Pantai Dampar berlokasi sedikit jauh dari jalan utama. Namun, terdapat jalan yang cukup lebar untuk tiba di areal pantai. Sebelum tiba di tepi pantai, wisatawan akan berjumpa dengan Danau Dampar. Kedua obyek wisata di Lumajang ini hanya dibatasi oleh hamparan pasir hitam Pantai Dampar. Kegiatan yang biasanya dilakukan di tempat wisata ini adalah berjemur, berjalan menelusuri tepi pantai, dan bermain air atau berenang. Lokasinya yang tenang dan damai membuat obyek wisata ini sangat tepat sebagai tempat tujuan untuk bersantai.





6

pantai bambang

Posted by Unknown on 08.07


Dengan hamparan pasir berwarna hitam yang butirannya cukup besar, pantai Bambang menyajikan pesona alam pantai yang cukup unik. Pasir hitam ini tak lain dari aliran Gunung Bromo yang mengikuti aliran lava atau aliran sungai. Hal yang tak kalah uniknya adalah pasir yang ada di pantai Bambang ini mampu menampung jatuhnya air hujan. Inilah yang menyebabkan adanya air tawar di pinggiran pantai. Pantai Bambang menawarkan ombak berlapis yang bisa mencapai ketinggian 3 meter. Pantai Bambang berada di Desa Bago, tepatnya di Kecamatan Pasirian. Adapun jarak antara Pantai Bambang dan kota Lumajang yang harus ditempuh kira-kira hanya 24 km saja. atau sekitar 35 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor.


11

WISATA LUMAJANG B29

Posted by Unknown on 06.28 in , ,


Pesona Puncak B29 Lumajang Bagaikan Negeri Di Atas Awan



Lagi-lagi keindahan alam Indonesia tak pernah berhenti menunjukkan pesona kecantikannya. Deretan pegunungan dan pantai di Indonesia selalu menarik para wisatawan untuk datang mengunjungi dan menikmati anugerah Tuhan yang sungguh tiada tara itu. Rasanya kita wajib mensyukuri semua ciptaan Tuhan yang pesona pancaran keindahannya ini dapat terlihat dengan nyata oleh pandangan mata ini.
Salah satu objek wisata alam di Indonesia yang sungguh mengagumkan adalah Puncak B29 Lumajang yang terkenal dengan sebutan “Negeri Di Atas Awan”. Dari puncak bukit ini kita bisa melihat hamparan lautan awan putih dan kita bisa menikmati sensasi seperti sedang berada diatas awan. Tentunya sungguh sangat menyenangkan jika sedang berada ditempat ini. Jika sempat menginap, wisatawan juga akan disuguhi pemandangan sunset dan sunrise yang tak kalah indahnya jika dibandingkan dengan sunrise gunung bromo.
Puncak B29 Lumajang merupakan destinasi wisata alam baru di Jawa Timur. Anda yang hobi mengunjungi lokasi-lokasi wisata alam harus mampir ke puncak b29 ini. Pemandangan alam yang memukau serta trek perjalanan yang berkelok kelok akan memicu adrenalin sekaligus kekaguman pada penciptaan yang kuasa.
Sebenarnya letak puncak B29 Lumajang ini berdekatan dengan Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Lokasinya berada di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dan sebagian besar penduduk dari Desa Argosari tersebut merupakan asli Suku Tengger. Ketinggian puncak B29 lebih tinggi dari gunung bromo, yaitu 2900 mdpl dan sedangkan gunung bromo hanya 2393 mdpl. Baik puncak B2,gunung bromo dan gunung semeru, semua masuk dalam wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Ada 2 versi tentang penamaan B29 ini. Versi yang pertama adalah huruf B berarti Bukit dan angka 29 merupakan nomor urutan dari jumlah bukit disana. Versi yang kedua adalah penduduk sekitar menyebutnya “puncak songolikur” (dua sembilan, jawa) karena ketinggiannya 2900 mdpl. Terlepas dari asal-usul penamaan tersebut, yang pasti puncak indah nan anggun ini sungguh sangat sayang untuk dilewatkan jika Anda sedang melakukan perjalanan wisata ke propinsi Jawa Timur.

Pesona Keindahan Di Ketinggian 2900 mdpl

Destinasi wisata anda ke jawa timur kini bertambah, Puncak B29 Lumajang. Lokasi wisata yang satu ini merupakan lereng gunung dengan ketinggian 2900 meter diatas permukaan laut. Puncak b29 dikenal juga dengan puncak argosari. Puncak ini merupakan puncak yang paling tinggi di kawasan gunung bromo. Pemandangan yang indah ditambah udara yang dingin serta hamparan vegetasi khas gunung dan savanna menjadi pemandangan yang menarik di lokasi wisata yang satu ini. Rute menuju lokasi wisata ini akan menantang anda. Dengan jalur yang berkelok dan berliku sepanjang perjalanan akan memicu adrenalin.
Keindahan puncak b29 lumajang ini dari view yang bisa dilihat saat berada di puncak. Anda akan melihat dua pemandangan yang sangat menakjubkan di lokasi ini. Di lokasi kawasan puncak b29 ini dibagi menjadi dua kawasan yaitu kawasan perkebunan argosari yang membentuk barisan pegunungan mahameru serta puncak dan kalderanya yang sangat terkenal yaitu pasir bromo. Tak hanya itu sunrise dan sunset juga menjadi suguhan pemandangan alam yang sangat indah untuk disaksikan di lokasi ini. Sekali sapu pandangan, anda akan melihat keindahan Tosari Pasuruan, Sukapura Probolinggo dari puncak bukit.
Kegiatan wisata di puncak b29 lumajang tidak hanya menikmati keindahan alam dari puncak tersebut. Kamu juga bisa melakukan kegiatan wisata lain seperti camping atau melakukan pendakian hingga ke ranupane hingga ke puncak semeru. Tak hanya itu di dekat lokasi wisata puncak ini juga ada wisata alam seperti air terjun dan camping di lokasi wisata. Buktikan sendiri bagaimana keindahan puncak dan pemandangan alam disana akan memikat anda.
Puncak B29 juga cocok dijadikan tempat camping. Anda bisa mendirikan tenda dan menikmati sensasi dingin dalam pelukan kabut di bukit ini. Ada beberapa warung milik warga setempat di sekitar puncak, namun untuk toilet masih belum ada karena masih dalam tahap pembangunan.
Pemandangan di Puncak B29 ini sungguh sangat cantik. Dari atas kita bisa melihat awan yang menari-nari yang tepat berada di bawah pandangan mata. Gugusan perbukitan yang berjejer rapi seperti gunung semeru, gunung bromo, gunung batok, pasir berbisik, padang savana dan cemoro lawang seolah-olah menegaskan bahwa kita memang sedang berada di Negeri Diatas Awan.

Harga Tiket Puncak B29 Argosari Lumajang

Sebelum mencapai puncak B29, wisatawan terlebih dahulu akan melewati pos perijinan dan diharuskan membayar retribusi sebesar 3000 rupiah. Jarak dari pos retribusi ke puncak kurang lebih 2 km.

Akses Menuju Puncak B29 Lumajang

Untuk mengunjungi objek wisata B29 diharuskan membawa kendaraan pribadi karena tidak ada angkutan umum yang menuju ke lokasi. Disarankan menggunakan kendaraan roda dua dan bukan jenis automatic karena nantinya jalur yang akan ditempuh sangat menanjak. Ada 2 kota yang bisa dijadikan akses menuju ke Puncak B29.

1. Dari Kota Lumajang

Jika anda berangkat dari Lumajang untuk menuju lokasi puncak b29 kurang lebih jarak yang harus di tempuh sekitar 60 km. Silahkan arahkan kendaraan anda menuju Kecamatan Senduro kemudian arahkan ke daerah Desa Argosari. Sepanjang rute perjalanan menuju puncak b29 anda akan disuguhi pemandangan khas pedesaan. Perkebunan sayur milik warga seperti kentang, wortel dan kol, cabe dan lain lain. Selain itu anda kan menemui kontur tanah yang berjalan miring mengikuti bentuk perbukitan. Pemandangan seperti ini menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk menuju puncak b29 lumajang.

2. Dari Kota Malang

Rute menuju puncak b29 lumajang jika anda berangkat dari malang kota bisa menggunakan rute berikut ini. Silahkan pergi ke Kecamatan Tumpang kemudian Gubug klAkah Poncokusumo kemudian ke Desa Ngadas ketika telah menemukan pertigaan jemplang ambil yang lurus. Kemudian ada pertigaan sebelum Desa Ranupani kearah kiri masuk ke Desa Argosari. Semua jalan yang akan anda tempuh menanjak dan terjal serta sisinya adalah jurang. Anda bisa saja menggunakan motor untuk mencapai puncak b29 namun sangat menguji adrenalin anda. Namun anda juga bisa berjalan kaki menuju puncaknya, jika tidak mau berjalan kaki juga bisa naik ojek dengan tarif sekitar Rp. 25.000 hingga Rp. 50.000

Semua akses jalan yang akan ditempuh sungguh menanjak dan di satu sisinya merupakan jurang. Anda bisa saja memacu kendaraan roda dua hingga ke puncak B29 dan tentunya akan sangat menguji adrenalin. Tapi sebaiknya Anda menitipkan kendaraan di rumah penduduk dengan biaya sewa parkir Rp.5.000. Kemudian dilanjutkan berjalan kaki ke Puncak B29. Jika tidak ingin berjalan kaki, anda bisa sewa ojek di Desa Argosari dengan tarif antara 25.000 hingga 50.000 rupiah.
Sepanjang rute menuju Puncak B29 Lumajang tersebut kita akan disuguhi pemandangan dengan nuansa khas pedesaan karena kita akan melewati perkebunan sayur milik warga sekitar seperti kol, kentang, wortel, bawang prei, lombok, dll. Perkebunan sayuran tersebut berjajar miring mengikuti kontur tanah di perbukitan tersebut akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung Puncak B29 Argosari Lumajang.

courtesy of http://www.naturalsunrisetour.com/pesona-puncak-b29-lumajang-bagaikan-negeri-di-atas-awan

Copyright © 2009 WISATA LUMAJANG All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.